Laman

Kamis, 27 April 2017

Kuliah Umum Dharma Bakti Kampus (DBK)




Kuliah umum Dharma Bakti Kampus (DBK) hari pertama bertempat di Ruang Sidang Lt. 1, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, pada tanggal 5 Maret 2017 pukul 08.00 hingga 11.30 WIB

Kuliah umum kali ini diberikan oleh tiga pembicara yang juga merupakan dosen-dosen Universitas Gadjah  Mada,dari berbagai fakultas. Adapun materi yang disampaikan pada kesempatan kali ini meliputi:
  1. Ke-UGM-an
  2. Budaya Akademis dan Atmosfer Akademis
  3. Pengembangan Potensi Diri Mahasiswa
Materi 1 / Ke-UGM-an  
(Drs Sindung Tjahyadi M.Hum)
Drs. Sindung merupakan salah satu dosen di fakultas Filsafat yang mengajar mata kuliah Filsafat Hukum, sekaligus menjabat sebagai kepala program studi (kaprodi) di S3 Filsafat. Pemaparan beliau mengenai sejarah UGM dan perkembangannya hingga sekarang sangatlah rinci dan detail, sehingga membuat audiens peserta DBK menjadi seperti terisap oleh waktu dan terlempar ke jaman mereka masih belia, dimana seorang bocah yang termangu-mangu sembari mulutnya ternganga tatkala dikisahkan cerita perang melawan sekutu oleh kakeknya. Kharisma dan pembawaan yang tenang dari beliau sukses membuat hadirin terkesiap dengan eloknya sejarah UGM. Adapun beberapa poin penting dari penjelasan beliau yaitu:
  • 19 Desember 1949 adalah tanggal berdirinya UGM => setahun setelah invasi Belanda.
  • UGM merupakan gabungan dari beberapa PT, salah satunya Universiteit Negeri Gadjah Mada.
  • Berdiri atas sumbangan pemikiran, harta, dan tenaga para pejuang, pendidik, dan bangsawan yang nasionalis.
  • Tanah yang digunakan UGM, Bulaksumur, Sekip, merupakan tanah sultan yang dihibahkan kepada UGM untuk kepentingan akademis
  • Bahkan, Sultan HB IX merelakan Pagelaran dan Siti Hinggil digunakan untuk kegiatan perkuliahan, seperti Fakultas HESP (Hukum Ekonomi Sosial dan Politik), serta kantor
  • Adapun nDalem Mangkebumen dipergunakan Fakultas Kedokteran Umum,Fakulkteran Gigi, Fakultas Farmasi, Fakultas Kedokteran Hewan, dan Fakultas Pertanian
  • Geding Jetis digunakan Fakultas Teknik, dan Wijilan digunakan untuk Fakultas Sastra, Pedagogik, dan Filsafat
  • Pada jaman dulu, kelas baru dimulai pukul 8, namun para mahasiswa datang berbondong-bondong memenuhi ruang kelas sejak pukul 6, hal tersebut dikarenakan pada masa itu, kuliah adalah fasilitas umum, sehingga seluruh masyarakat Jogja bisa masuk kelas tersebut, hal tersebut ditambah keterbatasan kursi pada ruang kelas, sehingga mengakibatkan kelas terisi penuh dan harus berdesak-desakan hingga beberapa mahasiswa terpaksa mengikuti kelas dari luar pintu.
  • Siti Hinggil menjadi saksi bisu beberapa penobatan Honoris Clausa, seperti: a) Pemberian gelar HC pada Ir. Soekarno di tahun 1951 dalam bidang hukum. b) Pemberian gelar HC pada Ki Hadjar Dewantara di tahun 1956 dalam bidang kebudayaan. c) Pemberian gelar HC kepada kepala negara beberapa negara teteangga, seperti Raja Thailand, Kepala Negara Kamboja, serta Presiden Filipina, untuk unsur diplomatis.
  • Pembangunan gedung pusat / Rektorat (kini Balairung) pada awalnya digunakan sebagai tempat belajar mengajar beberapa Fakultas seperti: Fakultas Pedagogik (1960), Fakultas Pendidikan Jasmani (1962), dan Fakultas Geografi (1963). Sementara itu, FK, FKG, dan Fakultas Farmasi masih tetap di Siti Hinggil.
  • UGM ikut mendorong kembali ke UUD 1945, yang menjadi dasar Dekrit 5 Juli 1959.
  • Peristiwa Malari 1974 dan Gerakan Mahasiswa 1978 merupakan beberapa bentuk protes mahasiswa UGM pada masa itu kepada pemerintahan Soeharto.
  • Tahun 1985 muncul beberapa gerakan serupa, namun menggunakan tudung Kelompok Studi sebagai kedok, namun kembali dibungkam melalui UU Subversif, sehingga beberapa mahasiswa dipenjara pada 1988.
  • Tahun 1997 mahasiswa turun ke jalan, menuntut harga turun.
  • Tanggal 20 Mei 1998, segenap civitas akademika UGM beserta masyarakat Jogja melakukan pisowanan ageng ke Keraton, yang bertujuan menyampaikan aspirasi rakyat berupa reformasi total.
  • Mengapa UGM melibatkan diri dalam dinamika perkembangan Republik? Mengapa UGM tidak boleh menempatkan  diri sebagai “lembaga komersial” yang bertugas “melayani pasar”? => Karena UGM lahir dari ‘rahim’ masyarakat.
  • Kejujuran adalah pilar dari keilmuan, jika pilar tersebut tidak ada, maka ilmu tersebut menjadi runtuh dan tidak  berarti sama sekali.
Jati diri UGM:
  1. Univ. Nasional
  2. Univ. Perjuangan
  3. Univ. Pancasila
  4. Univ. Kerakyatan
  5. Univ. Pusat Kebudayaan
Materi 2 / Budaya Akademis dan Atmosfer Akademis
(Dr. Ahmad Agus Setiawan, kepala  Subdirektorat Kreativitas Mahasiswa)
Dr. Ahmad Agus Setiawan, atau karib disapa Pak Aas adalah kepala Subdirektorat Kreativitas Mahasiswa, yakni direktorat yang menaungi beberapa kegiatan yang berkaitan dengan kreativitas mahasiswa, seperti Kuliah Kerja Nyata PPM (KKN-PPM), Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), dan Program Hibah Bina Desa (PHBD). Pada awal kelas, beliau menceritakan berbagai pengalamannya ketika menuntut ilmu di berbagai benua. Topik yang menjadi bahasan ialah minimnya buku rujukan / buku referensi yang ada di Indonesia, jika dibandingkan dengan di luar negeri. Beliau menceritakan betapa mudahnya mencari pranala yang dibutuhkan ketika berada di Swedia, namun ketika sudah kembali ke Indonesia, beliau menemui kesulitan dalam mencari referensi tersebut, sehingga harus minta dari kawannya di Swedia sana. Gaya bahasa dan jokes-jokes yang kerap beliau lempar membuat suasana kelas menjadi  cair dan jauh dari kata tegang. Saat memasuki bahasan tentang PKM, beberapa audiens, termasuk saya, menjadi antusias sehingga tidak sempat lagi mencatat poin-poin dari pemaparan Pak Aas. Adapun beberapa poin yang berhasil tercatat adalah  beberapa fungsi dari Subdirektorat Kreativitas Mahasiswa, yaitu:
  1. Pembentukan Komunitas UGM (Gama force, GMRT, GMAT)
  2. Pendampingan saat kompetisi
  3. Penghargaan sebagai bentuk apresiasi
  4. Pembuatan website kreativitas
  5. Pencetakan buku / buletin kreativitas
Materi 3 / Pengembangan Potensi Mahasiswa
(Fitri Damayanti Berutu S.E., S.S., M.Sc,)
Fitri Damayanti Berutu, atau akrab disapa Kak Jenko. Sebuah panggilan yang unik, mengingat nama tersebut adalah nama yang diambil dari tokoh kartun Doraemon, yang kebetulan memiliki tampilan fisik yang serupa dengan beliau. Kak Jenko mengajar di Sekolah Vokasi Jurusan Manajemen, mata kuliah Manajemen Pemasaran. Apabila dibandingkan dengan pembicara sebelumnya, pada sesi kuliah dengan Kak Jenko terasa  berbeda, mengingat sebelum dimulainya kelas beliau meminta audiens untuk menyimpan perangkat komunikasinya di tas dan mematikannya, hal tersebut bukan tanpa alasan, beliau mempunyai pandangan bahwa mahasiswa masa kini proporsi waktunya habis di media sosial, sehingga jika akan diberi materi baru, mahasiswa hendaknya dijauhkan untuk sementara dari media sosial. Pembawaan beliau yang tegas dan berwibawa membuat audiens tampak tegak menyimak setiap pemaparan beliau. Walau demikian, karakternya yang humoris mampu membuat suasana kelas jauh dari kata spaneng. Meski menggunakan Powerpoint, beliau lebih senang bercerita tentang pengalamannya sebagai mahasiswa double-degree yang tentu menyita  waktu dan perhatian, namun ajaibnya, keduanya berhasil diselesaikan dengan predikat cumlaude.
Inti dari kuliah Kak Jenko ialah pemaparan beliau mengenai Study Life Balance, yaitu memplot energi yang dimiliki untuk segala aspek kehidupan. Adapun Study Life Balance tersebut meliputi:
  1. Menemukan waktu untuk rileks
  2. Mengelola waktu
  3. Take care of yourself
  4. Menerima kesalahan dan kegagalan
  5. Kalem
  6. Hargai alam
  7. Atur batasan dalam hidup
Di akhir kelas, Kak Jenko meminta seluruh audiens menuliskan satu sifat masing-masing yang dinilai sebagai kelebihan diri sendiri pada selembar kertas, lalu membacakan dan menguraikannya kepada seluruh kelas. Walau menyita cukup banyak waktu, namun kegiatan tersebut cukup mampu menjadi  penutup yang baik bagi rangkaian kegiatan Dharma Bakti Kampus hari pertama, karena diantara ±100 audiens yang hadir, ternyata ada beberapa audiens yang menuliskan kelebihan diri nya sama dengan audiens lain, sehingga menjadi bahan olok-olok Kak Jenko dan audiens yang lain.
READ MORE - Kuliah Umum Dharma Bakti Kampus (DBK)

Jumat, 26 Februari 2016

Berdiri Tanpa Kata (Cerpen)


Selamat malam gaes! Lama ngga ngepos ni, banyak kesibukan hehe. Langsung aja yaa, awalnya sebenernya cuma tugas buat cerpen Bahasa Indonesia biasa, malah awalnya males-malesan gitu, tapi habis garap satu-dua paragraf malah keasyikan sampe di bela-belain nggarap pake Kingsoft Office di smartphone haha :D . Habis dikumpulin ke guru aku kira bakal dapet nilai minimum krn belum di revisi ulang plus ada beberapa paragraf yang ilang (karena kesalahan saving dari Kingsoft Office ke Microsoft Word). Eh, taunya malah dapet nilai tertinggi se-paralel kelas 12 dan dicurigai ngambil dari web -_- haha yasudahlah tak apa, yang penting cerpen ini 100% original buatanku sendiri :) 
Ni yg aku pos disini versi aslinya, yg versi pasca edit ada di harddisk ku yg entah ada dimana ._. Enjoy it :))  



Berdiri Tanpa Kata

            “Glory-Glory Manchester United..! Glory-Glory Manchester United..!”     
Sebuah chant merdu nan indah membahana dari sebuah tempat. Pada sudut barat tempat itu terdapat tulisan ‘Sir Alex Ferguson Stand’. Tepat di seberangnya, dengan  gagahnya tulisan ‘Stretford End’ terpampang. Bukan, ini bukan Old Trafford. Tempat ini merupakan kamar tidur yang di desain sedemikian rupa oleh sang pemilik agar menyerupai kandang tim sepakbola Inggris, Manchester United itu. Fanatisme si empunya kamar akan MU terlihat dari segala pernak-pernik yang ada di kamar tersebut. Mulai dari wallpaper hingga saklar listrik, semuanya tentang MU. Warna merah darah kepunyaan tim berjuluk Setan Merah ini juga terlihat mendominasi kamar berukuran 5 x 5 meter ini. Sang pemilik kamar ini benar-benar telah kena virus gila bola, ‘gila’ dalam arti sesungguhnya.  
            Setelah beberapa menit senyap, chant yang sama kembali terulang dan kali ini lebih keras. Rupanya lantunan tersebut merupakan alarm yang meraung-raung dari sebuah smartphone. Si pemilik rupanya merasa terganggu  dengan suara yang ditimbulkan ponsel pintarnya itu. Dengan malas, ia melirik sekilas pada gawainya itu, lalu memencet tombol snooze yang entah sudah berapa kali ia tekan, 11 kali mungkin. Sang pemalas ini bernama Andrea Sembiring, akrab dipanggil Dre
Setelah lima menit berlalu, alarm kembali berbunyi. Dre naik pitam dan membanting ponselnya. Gawai tak berdosa itu pun menyerah dan terpaksa tewas karena baterainya sudah terpisah dari badannya. Sadis. Don’t try this at home.
“Berisik amat ah alarmnya! Nggak tau apa habis begadang?” gerutunya sambil menarik selimut, hendak melanjutkan mimpi indah
“Eh, emang jam berapa sekarang? Hah jam 06.55!” seru Dre sambil melihat jam seraya bangkit secara paksa dari peraduannya.
Dre berguling ke samping kasur untuk duduk. Namun sial, putarannya tidak mencapai 360 derajat sempurna dan membuatnya jatuh dengan mengenaskan di samping ranjang.
“Huh, dasar ranjang kekecilan!” sungutnya sembari memegang pantatnya yang nyeri
O ya, Dre merupakan tipe orang yang tidak pernah dan tidak mau disalahkan. Bagaimanapun kondisinya, orang lain (atau dalam kasus ini, objek lain) yang salah, bukan dia.
Dua bola mata birunya yang indah mengerjap-ngerjap dengan cepat senada dengan kesadaran yang secepat kilat memasuki tubuhnya. Walau tanpa kesadaran penuhnya, pemuda ini segera berlari ke kamar mandi yang ada di seberang kamarnya. Tidak jauh memang, hanya sekitar lima langkah, namun karena memang dasarnya belum ‘bangun’ , Dre terantuk tempat sampah dan sukses membuatnya terguling-guling di lantai sambil meringis kesakitan (lagi). Benar-benar bukan cara yang baik untuk memulai hari.
Seselesainya urusan dengan kebersihan diri, jam menunjukkan pukul 07.04. Andrea asal memasukkan buku sekenanya dan segera melesat ke garasi. Saat melewati ruang makan, ia melihat mamanya sedang menyiapkan sarapan.
“Mas, ayo makan dulu. Ini barusan Mama bikinin oseng jengkol
kesenanganmu,” sambut Mama Dre begitu putranya itu sampai di meja makan.
“Aku dah telat, Ma. Minum susu aja ya. Nanti osengnya sisain buat makan
malem aja. Berangkat dulu ya, Ma!”  ucapnya sembari menenggak susu langsung dari wadahnya dan segera meluncur ke garasi
Mama Dre hanya bisa geleng-geleng melihat kelakuan putra semata wayangya itu, dan geleng-geleng itu belum berakhir tatkala melihat Papa Dre yang baru keluar dari kamar. Baru bangun.
“Pah, itu anakmu kelakuannya makin hari makin nggak bener aja,” keluh
Mama Dre sambil duduk di samping suaminya yang masih mengumpulkan nyawa
            “Hmm?” jawab Papa Dre, sebuah jawaban standar para pengumpul nyawa
            “Itu lhoo, si Andrea, masa jam 07.06 baru beangkat? Padahal bel masuknya kan jam 07.15”
            “Hah, sekarang udah jam 07.06? Papa ada meeting jam 07.20!” sahut Papa Dre sambil berlari menuju kamar mandi
            “Ealah, keturunan toh ternyata,” gumam Mama Dre
            Sementara itu di jalan, seonggok motor Astrea Prima 100 cc lawas meliuk-liuk dengan lincahnya. Sang pengemudi nampak tidak peduli dengan rambu-rambu yang berlaku di jalan. Sudah tak terhitung banyaknya lampu merah yang ia terabas. Bahkan dengan nekat ia melawan arus di jalan satu arah. Wajar, jarak dari rumahnya ke sekolah tidak kurang dari 9 km dan ia baru berangkat dari rumahnya jam 07.06. Ya, pengemudi gila itu adalah Dre. Ia sedang kesurupan kampiun MotoGp tujuh kali, Valentino Rossi.
Kuda besi keluaran 1989 yang sepatutnya tidak dikemudikan lebih dari 50 km/jam itu, digeber dengan kecepatan hingga 100 km/jam. Tinggal tunggu waktu bagi mur, baut, busi, stang, hingga sadelnya untuk rontok satu persatu. Namun, di detik-detik kritis, Tuhan membuktikan ucapan-Nya yang mengatakan bahwa Dia tidak menguji hamba-Nya diluar kemampuannya. Tepat disaat murnya hendak meloncat mencium aspal, Dre mendadak menghentikan laju motornya, rupanya ia telah sampai di sekolahnya, SMA Kebangsaan. Salah satu sekolah terbaik sekaligus terluas di kota gudeg ini.
Akan tetapi rupanya kesialan belum mau pergi dari Dre. Ia sampai pas disaat bait terakhir lagu kebangsaan Indonesia Raya dikumandangkan. Hal itu hanya berarti satu hal, gerbang akan ditutup sampai jam kedua dimulai. Padahal Dre sudah berencana akan melanjutkan mimpi indahnya di jam pertama, yakni pelajaran Bahasa Inggris yang gurunya tak acuh dengan kegiatan murid-muridnya saat ia mengajar. Pernah satu kali Dre ditelepon Mamanya saat pelajaran Bahasa Inggris, mengabarkan kalau hamsternya mati karena makan racun tikus, guru itu cuek saja dan tetap mengajar meski diiringi tangis sesenggukan dari seorang Dre.
            Namun bukan Andrea Sembiring namanya jika habis akal. Ia melongok ke pos satpam, hendak melihat siapa yang bertugas pagi itu. Senyumnya mengembang melihat satpam ‘langganan’nya yang tampak sedang kelaparan, duduk memegangi perutnya dengan dua tangan. Tak lama kemudian suara keroncongan hebat terdengar dari pos satpam


            “Oke, Fix dia sedang kelaparan,” batin Dre seraya menyunggingkan senyum iblis
            “Paaak bukain doong!” seru Dre dari luar gerbang
            “Ah kamu lagi, udah jam segini, bisa dihukum aku kalau ketauan bukain gerbang buat kamu,”
            “Yaelah, paknya gitu amat. Kita kan pren! Aku beliin ayam geprek deh nanti!” rayu Dre
            “Ngga ah! Janji nasi ayam mu yang kemarin aja belum dipenuhi!”
            “Yaudah deh, mentahannya aja nih,” sahut Dre sembari mengeluarkan duit hijau dari sakunya. Anak ini memang turah duit.
            Mata satpam itu berbinar demi melihat uang yang sedang di genggaman Dre itu. Tanpa banyak cakap ia segera menyaut duit itu lantas membuka gerbang sekolah untuk Dre. Segera setelah ia mengunci kembali gerbang sekolah, satpam tambun itu dengan cepat melesat ke kantin sekolah. Dasar satpam jaman sekarang.
            “Pantas saja negeri ini tidak bisa lepas dari jerat korupsi. Orang penegak hukum paling rendah, satpam, aja bisa disuap hanya dengan duit ijo. Apalagi korps baju coklat yang tiap tilangan minimal kena duit biru. Ah jadi inget kemarin, kena duit merah proklamator gara-gara dianggap nerobos lampu merah, padahal ya masih kuning juga. Eh, atau sudah merah ya itu? Bodo amat deh.  Argh biadab! Bagaimana negeri ini mau maju kalau penegak hukumnya aja dengan seenak jidat memelintir ayat-ayat di UU demi dapet duit? Apa mereka nggak malu sama ayat-ayat di Kitab Suci?”
            Bukan, itu bukan pikiran seorang juara kelas atau seorang ketua kelas yang visioner. Kata-kata itu terangkai dengan sendirinya di pikiran seorang Andrea Sembiring. Dre memang terbiasa berpikir kritis karena ia merupakan salah satu andalan sekolah dalam lomba debat. Iya, Dre yang sama dengan yang tadi menerobos lampu merah dan tidak kena tilang namun sekarang malah mengeluhkan tentang polisi yang menilang dia kemarin karena kesalahan yang sama. Ternyata serba salah jadi polisi di mata Dre. Kasihan ya?


Kata-kata itu tersusun dalam pikiran Dre yang sedang dalam perjalanan menuju ruang kelasnya. Lamunannya akan korupsi buyar ketika ia sampai di depan sebuah kelas. Dengan mantap ia langkahkan kakinya memasuki ruangan di pojok sekolah itu. Beberapa saat kemudian kelas itu disergap sunyi yang mencekam, seisi kelas beserta guru yang sedang mengajar menatap lekat-lekat pada sosok yang baru masuk tanpa permisi itu. Dre bingung. Ia merasa asing dengan makhluk-makhluk di kelas ini. Setelah beberapa saat, ia melongok ke papan nama kelas dan terkejutlah ia. Tulisan “XII IPA 1” yang tertoreh pada papan itu menandakan bahwa ia salah masuk kelas. Dengan segera Dre menghambur keluar kelas diiringi gelak tawa yang membahana dari seisi kelas yang  ia tinggal barusan. Merah padam lah mukanya
Dengan napas tersengal-sengal karena habis berlari, Dre berhenti di depan sebuah kelas. Ia mendongak keatas. “XII IPA 4” tertulis di papan itu. Tak lama kemudian terdengar suara keras dari belakang kelas
“Umpan sana, gocek sini, awas ada bek. Tendang! Gol…!”
Suara itu bersumber dari teman-teman Dre yang sedang bermain video game PES 2016 di sudut kelas, padahal guru Bahasa Inggris sedang menjelaskan Explanation Text di depan kelas. Benar-benar bangsa ini sudah mengalami degradasi moral.
“Wah wah pagi-pagi dah pada nge-PES  aja kalian, gentian sini!” sahut Dre sambil merebut joystick sesaat setelah masuk kelas tanpa permisi.
“Ah kamu datang-datang main rebut aja, habis ini dah, lawan aku, ada patch baru nih!” jawab Vinicius Subejo, atau kerap dipanggil Vino.
Vino ini merupakan sahabat karib Dre sejak masuk kelas XII. Daerah peredaran dua makhluk itu selalu sama, sekolah-kantin-lapangan basket. Dimana saja ada Dre, pasti ada Vino. Mereka berdua adalah partner in crime. Seperti Batman dan Robin. Atau Si Buta dari Gua Hantu dan monyetnya.



“Eh Dre, kamu dah selesai garap PR Kimia belum? Nyonto dong! Kurang satu soal ini,” tanya Vino  
“Emang hari ini ada Kimia ya? Sebentar,” ujar Dre sembari membongkar tasnya.
Sial bagi Dre, ia tidak menemukan buku bersampul Memphis Depay, penyerang MU, yang merupakan sampul dari buku Kimia. Dengan panik ia geledah seluruh tasnya. Ternyata bukan hanya Kimia yang tidak ia bawa bukunya, buku Biologi, Bahasa Jepang, dan Agama juga luput ia bawa.
Benar saja, berbagai macam bentuk hukuman mulai dari yang bersifat akademis seperti mengerjakan 100 soal Biologi dalam satu jam, hingga yang bersifat fisik menyapu halaman belakang sekolahnga yang luasnya cukup untuk menampung 10 bis pariwisata. Ares yang banyak menimpanya itu belum ditambah Bahasa Jepang di jam terakhir. Dre tidak bisa membayangkan hukuman seperti apa yang akan diterima dari sensei-nya yang sedang hamil tua itu, mungkin disuruh menulis cerpen dengan huruf Kanji keseluruhan.
"Huh dasar curut! Guru tua aja sok-sokan ngehukum. Ngga sadar umur apa?" gerutu Dre sembari menyapu. Sekali lagi, Dre tidak pernah salah. Maha benar Dre!
"Heh, apa kamu bilang?"
Rupanya Dre tak sadar pekerjaannya itu diawasi langsung oleh guru yang diumpat Dre tadi.
"Eh, enggak kok bu, anu, tadi ada curut lewat!" sambial meringis Dre coba memelas
Namun Dre tak sadar, dibalik gorden, sepasang mata hijau zamrud nan indah mengintai dengan awas gerak-gerik dan segala tutur ucap Dre. Sang pemilik netra elok itu bernama Evelyn Ranita, atau karib disapa Rani.Nama yang indah, seindah budinya. Sejak kecil ia diajarkan orang tuanya agar berlaku jujur, apapun keadannya. Walaupun diancam akan dihempaskan ke api yang berkobar, pantang baginya sepatah kata dusta meluncur dari ucapnya

Demi melihat dan mendengar percakapan antara Dre dan gurunya, jiwa putih Rani berontak. Ia tidak terima dengan segala kebohongan yang Dre ucapkan, lebih-lebih perkataan Dre itu merendahkan martabat guru. Dengan bergegas ia berlari ke BK, hendak mengadukan hal yang baru saja ia lihat
"Huh... Curut sialan! Jadi basah keringet kan!" keluh Dre sembari menghempaskan pantatnya di kursi kelas
"Wahaha tukang kebon kita udah selesai rupanya!" sahut Vino yang kembali dari kantin
"Dre, kamu dipanggil BK"
Sekonyong-konyong tanpa mereka sadari, sudah berdiri tegak seorang siswi sambil berkacak pinggang, sambil menyungging senyum sinis penuh makna. Ya, dia adalah Rani
Bukan sekali ini Dre dipanggil ke BK. Kebiasannya parkir di parkiran guru membuatnya kerap 'mengunjungi' ruangan yang terletak di sebelah UKS ini. Maka dengan santainya ia langkahkan kakinya ke ruang BK. Ia masih sempat menyiul-nyiulkan 'Glory-Glory Man United' chant kebanggan tim pujaannya. Namun entah kenapa ada yang berbeda dari pemanggilan kali ini. Bulu kuduknya berdiri, padahal cuaca saat itu sangat panas. Sang surya sedang berada pada di titik tertinggi orbitnya.
Begitu pintu BK dibukanya, tampak di mata Dre kedua orangtuanya sedang berbincang serius dengan guru BK. Mereka seperti tidak sadar akan kehadirannya. Setelah beberapa saat, guru BK akhirnya memutuskan sesuatu yang membuat Papa dan Mama Dre tampak begitu sedih. Perbincangan tiga manusia dewasa itu rupanya dicuri dengar oleh Dre, yang sekarang hanya tercenung diam. Kini ia hanya bisa berdiri. Tanpa kata







READ MORE - Berdiri Tanpa Kata (Cerpen)

Kamis, 25 Oktober 2012

Naga, Makhluk Yang Bukan Sekedar Dongeng


Legenda Naga di China : Khayal yang Menuju Kenyataan


Naga merupakan salah satu unsur terpenting dalam kehidupan bangsa China. Hal ini dapat dilihat dari budaya China yang hampir semuanya berhubungan dengan hewan legenda ini. Sebaliknya, para peneliti telah lama meyakini bahwa naga hanyalah merupakan mahkluk khayalan semata yang hanya hadir dalam legenda-legenda klasik.

Namun sebuah penemuan pada tahun 1996 seolah menjawab keragu-raguan para ahli. Para arkeolog di China berhasil menemukan fosil naga ini di Desa Guanling, Kota Anshun, China. Penemuan ini membuktikan bahwa hewan yang dikeramatkan ini a pernah ada.

Dalam bingkai ilmu pengetahuan, naga merupakan reptil yang hidup di samudra pada masa Triasik sekitar 200 juta tahun yang lalu. Naga merupakan makhluk amfibi, ia banyak menghabiskan waktunya di air dan terkadang berjalan ke daratan. Naga merupakan legenda yang tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan masyarakat China. Hewan dari masa lalu ini, sering hadir dalam kisah-kisah masa lalu China dan dianggap sebagai makhluk yang istimewa. Orang Mandarin juga meyakini bahwa mereka adalah titisan dari naga.

Hal inilah yang membuat penemuan pada tahun 1996 ini di sambut baik masyarakat. Fosil naga yang ditemukan di Desa Guanling itu dilengkapi dengan sepasang tanduk di atas kepalanya. Wujud dari naga ini menyerupai hewan legenda yang sering terdapat dalam legenda. Fosil ini dalam kondisi baik dengan Panjangnya keseluruhan mencapai 7,6 m, kepalanya 76 cm dan lehernya 54 cm. Tubuhnya memiliki panjang 2,7 m serta lebar 68 cm, dan buntutnya 3,7 m.

Kepala naga ini berbentuk segitiga, dengan lebar mulut 43 cm. Bagian terlebar di kepala naga ini mencapai 32 cm, kedua tanduknya, dengan bentuknya yang simetris menjulang dari bagian terlebar tersebut dan berukuran 27 cm. Tanduknya berbentuk agak sedikit melengkung serta condong ke samping, sehingga semakin membuat fosil tersebut menjadi seperti naga dalam legenda. Fosil itu pada akhirnya dipamerkan pada tahun 2007 di Xinwei Ancient Life Fossils Museum di Anshun, Guizhou, China.

Tak pelak lagi, penemuan ini benar-benar mengegerkan masyarakat. Karena ini adalah pertama kalinya bagi China untuk menemukan sebuah fosil “naga” yang dilengkapi sepasang tanduk. Penemuan ini menyajikan bukti tentang kemungkinan naga memiliki tanduk. Penemuan fosil ini memberi informasi ilmiah yang penting bagi manusia untuk melacak asal-usul legenda naga di China.


Penemuan di Yunnan dan Sungai Liachoe


Fosil Naga
Penemuan lainnya terjadi di Provinsi di dekat sebuah desa di Fuyuan, China baratdaya pada tanggal 22 Januari 2007. Penduduk setempat menemukan fosil naga berukuran kecil yang telah melekat pada lempengan batu di dalam sebuah gua di atas sebuah bukit.

Para petani di desa itu telah melakukan penggalian fosil sejak tahun 2000 untuk mencari “sisa-sisa” dari legenda naga karena terinspirasi oleh penemuan naga yang dipamerkan di Guizhou. Para petani melakukan itu untuk menambah penghasilan dengan menjual fosil tersebut kepada para peneliti.

Sebelumnya, untuk membuktikan keberadaan naga itu, para arkeolog China melakukan ekskavasi sejak tahun 1983 di beberapa lokasi yang diyakini pernah ditinggali oleh peradaban China kuno. Ekskavasi pertama dilakukan di sekitar Desa Niuheliang, di kaki Gunung Merah (Red Mountain). Tepatnya, berada di lokasi lembah Sungai Liachoe. Dari beberapa temuan membuktikan, bahwa di daerah ini pernah ditinggali sebuah peradaban kuno yang cukup maju ribuan tahun silam.

Pada penggalian pertama, para arkeolog menemukan dua potongan batu giok berbentuk seekor naga. Giok naga ini diukir secara halus, berwarna hijau transparan. Penemuan pertama ini, menurut para arkeolog sangat berharga. Dari bukti itu terlihat peradaban ribuan tahun silam memang sudah mengenal budaya ukiran yang sangat halus dan tak kalah indah dengan hasil pahatan zaman sekarang

Penggalian hingga tahun 2003 itu melibatkan puluhan arkeolog dari Research Institute of Lioning Province, dan telah menyelesaikan pekerjaan pada 16 situs. Mereka mengaduk-aduk situs pada areal 1.576 meter persegi. Menggali enam kuburan kuno yang diduga adalah kuburan para pimpinan masa itu.
Penggalian Fosil



Penggalian Fosil

Dari hasil penggalian itu, ditemukan 479 potong bukti-bukti yang mengarah tentang keberadaan ular naga, dalam bentuk fosil rahang dan bagian tubuh lainnya yang diduga merupakan bagian tubuh dari seekor ular besar. Termasuk tiga potong patungnaga yang terbuat dari batu giok halus, yang ditemukan dari kuburan kuno. Konon temuan giok patung naga itu, hampir sama dengan temuan hasil ekskavasi di Desa Sanxingtala pada tahun 1970. Desa ini masuk dalam wilayah Kota Cipeng di Monggolia Dalam.

Profesor So Bingqi, seorang arkeolog terkenal di China dan merupakan Ketua Asosiasi Arkeolog Cina mengungkapkan, temuan terbaru itu masih harus diteliti lebih jauh. Terutama dengan uji karbon, untuk menentukan umur binatang purba itu dan merekonstruksi seluruh bentuk fisiknya.

Penggalian dilakukan lebih dalam lagi, untuk mencari bagian fosil lainnya yang bisa membuktikan, apakah fosil itu merupakan binatang melata biasa atau memang seekornaga yang diduga hidup lebih muda beberapa ribu tahun dari zaman binatang purba Dinosaurus, T-Rex, Brontosaurus dan binatang-binatang purba lainnya.
Namun dari ukuran tubuh, yang bentuknya lebih kecil dibandingkan dengan sejenis dinosaurus, diduga kuat temuan itu memang adalah sejenis ular pemangsa. Karena terlihat dari taringnya yang sangat tajam yang mengarah ke dalam, seperti halnya pada binatang pemangsa lainnya yang ditemukan lebih dahulu seperti T-Rex.


Nenek Moyang Ular

Penelitian di sekitar lembah Sungai Liachoe terus dilanjutkan para arkeolog, untuk menentukan apakah temuan ini hanya satu-satunya bukti atau masih ada yang lain. Ternyata dugaan dari para arkeolog itu tidak sia-sia, penggalian di “Red Mountain Goddes”, ternyata ditemukan bukti lainnya yang saling mendukung. Temuan serupa di lokasi ini, menemukan beberapa bukti lain yang menguatkan keberadaan naga itu.

Baik arkeolog Bingqi maupun Daahun, anggota Tim Kerja pencari bukti keberadaannaga itu menyimpulkan, ular yang selama ini dimitoskan itu memang ada. Hanya apakah bentuknya memang sempurna, seperti nagayang digambarkan dalam bentuk patung seperti di biara atau hanya ular purba biasa? Semua itu masih dalam tanda tanya. Para arkeolog masih mencari bukti-bukti lain, dan merekonstruksinya secara sempurna.

Untuk sementara, mereka berhasil merekonstruksi temuan fosil itu adalah sejenis binatang ular purba. Hal ini terlihat jelas, dari kerangka kepala yang mengarah pada sebuah kerangka ular. Namun masih belum sempurna, karena beberapa bagian lain yang diduga berupa tulang rawan bentuknya masih samar-samar. Tapi semua arkeolog meyakini, fosil itu adalah fosilnaga, nenek moyang ular-ular sekarang.

Mengenai keraguan bentuk naga sebenarnya, untuk sementara mereka sepakat gambaran patung-patung naga yang dibuat sejak ribuan tahun lalu, diduga kuat itu mewakili bentuk ular naga sebenarnya meski bukti-bukti pendukungnya masih dideteksi.

Mereka juga setuju bahwa gambaran yang ditemukan dalam bentuk patung giok naga(patung dari hancuran emas dan perungu, diperkirakan berumur 8.000 tahun lebih) merupakan gambaran bentuk asli dari naga yang kini tinggal fosilnya.

Pada akhirnya bukti-bukti bahwa naga pernah ada, layak didukung dengan harapan hendaknya hewan ini wakil dari wujud kebaikan. Sebab bukan tidak mungkin, pemujaan Bangsa China maupun bangsa lainnya dikarenakan suatu hal baik yang pernah dilakukan oleh naga atau “ hewan sejenis ular besar” kepada manusia di masa-masa lampau.


Bangsa dan Negara yang Memiliki Kisah Naga :
  • China : disebut Long, berbentuk ular dengan empat kaki yang berkuku
  • Vietnam : disebut Rong
  • Jepang : disebut Ryu, memiliki tiga kuku tajam
  • Korea : disebut Yong ( naga langit) , Yo (naga laut) dan Kyo (naga gunung)
  • Siberian : disebut Yilbegan – India : dikenali Vyalee dan banyak diukir di kuil Selatan India.
  • Germanic/Scandinavian : disebut Lindworm, berbentuk ular besar yang berkaki dua.
  • Wales : disebutY Ddraig Goch, naga merah yang tertera pada bendera negeri itu.
  • Hungarian : disebut Zomok, berbentuk ular yang tinggal dalam paya dan seringmemangsa khinzir atau biri-biri. Sárkánykígyó, berbentuk ular berkepak. Sárkány, naga berbentuk manusia yang memiliki banyak kepala.
  • Slavic : disebut Zmey, Zmiy dan Zmaj , menyerupai naga Eropa tetapi memiliki banyak kepala, dapat menyemburkan api.
  • Romanian : disebut Balaur, memiliki sirip, berukuran besar dan berkepala banyak. Chuvash: disebut Vere Celen, Amerika- Meso-amerika: disebutAmphitere,Inca: disebut Amaru, Brasil: dikenali sebagai Boi-tata.
sumber
sumber
READ MORE - Naga, Makhluk Yang Bukan Sekedar Dongeng

Unik aneh 10 Spesies Unik [Terbaru]


Langsung saja kita simak bersama daftar berikut ini, 10 spesies unik bin eksentrik.

1. Sea Pig



Sea Pig erat kaitannya dengan teripang, bagian dari Animalia. Panjangnya sekitar 4 inci, memiliki 10 tentakel seperti kaki yang digunakan untuk berjalan dan mencari makan di dasar laut.

Sungguh unik cara Sea Pig menyeleksi makanannya, yaitu menggunakan indra penciuman (aroma), lalu menyingkirkan partikel organik dari lumpur dengan mengempis dan menggembungkan tentakel, barulah memakan partikel yang terperangkap dalam tentakel mereka.


2. Yeti Crab



Kepiting yeti ditemukan pertama kali tahun 2005 oleh ahli biologi laut di Samudera Pasifik.Karena bulu-bulunya mirip mahluk mitos Yeti (legenda padang salju), maka namanya pun serupa. Habitatnya di celah hidrotermal laut pasifik.



3.Viperfish



Viperfish merupakan ikan laut yang hidup di perairan tropis dan subtropis. Ukurannya bervariasi, antara 12 sampai 24 inci, hidup di kedalaman 250 sampai 5.000 kaki.

Ikan ini dapat hidup sampai 40 tahun dan tercatat dalam Guinness world record untuk gigi terbesar dibandingkan dengan ukuran kepalanya.


4. Japanese Spider Crab


Japanese Spider Crab (sebut saja JSC) adalah arthropoda terbesar, dengan rentang kaki bisa mencapai 3,6 meter. Habitatnya di kedalaman 150-800 meter di lepas pantai selatan pulau Honshu, Jepang. Umurnya bias mencapai 100 tahun.


5. Giant Isopod






Giant Isopod hidup di laut yang sangat dalam (zona bathypelagic) sekitar 7.020 kaki di bawah permukaan lautUkurannya: panjang bisa sampai 14 inci dan tinggi 30 inciOrganisme ini memiliki kemampuan untuk bertahan hidup tanpa makanan selama lebih dari delapan minggu!

6. Chinese Giant Salamander

Organisme ini adalah salamander terbesar yang diketahui ada dan habitatnya meliputi sungai dan danau seta pegunungan di China. Salamander ini bisa tumbuh hingga 73 inci dan hidup sampai usia 80 tahun.

Salamander Raksasa ini tidak memiliki kelopak mata, sehingga mencari makan tergantung pada sensor untuk mendeteksi getaran.




7. Olm



Olm merupakan organisme buta yang hidup di gua-gua air bawah tanah. Ukurannya sekitar 8-12 inci. Cara bernapasnya cukup unik, Olm tidak hanya memiliki insang, namun juga paru-paru(walau jarang digunakan selama proses pernapasan). Seperti salamander raksasa dari China, Olm pun tergantung pada akal penciuman untuk bertahan hidup.

8. Giant Grenadier

Giant grenadier adalah satu-satunya anggota genus Albatrossia yang ditemukan di sepanjang bagian utara Pasifik dari Jepang ke Okhotsk dan laut Bering. Ikan ini bisa mencapai tujuh meter panjangnya dan hidup sampai setidaknya 56 tahun.


9. King of Herrings

Ikan ini - juga dikenal sebagai oarfish adalah ikan bertulang terpanjang yang ada. Dapatditemukan di kedalaman dari 300-1000 meter, selalu di bawah laut dan sangat jarang muncul ke permukaan. Panjangnya 16 kaki. Pertama kali ditemukan terdampar mati di pantai di Bermuda tahun 1860.


10. Angora Rabbit 

Bukan hanya kucing yang memiliki jenis angora, kelinci pun ada. Ya, kelinci angora berasal dari Angora, Turki. Beratnya bisa mencapai 12 kilogramAda lima jenis ras kelinci Angora termasuk Inggris, Jerman, Giant, Perancis dan Satin.

sumber
READ MORE - Unik aneh 10 Spesies Unik [Terbaru]